For more info: sales@tangkasanugerah.com
Multimeter atau juga disebut dengan volt ogm meter atau VOM merupakan alat pengukur hambatan, tegangan dan juga arus dalam rangkaian listrik. Selain itu, multimeter juga bisa digunakan untuk memeriksa kontinuitas dan juga dioda.
Multimeter memiliki ukuran kecil, ringan dan juga memakai baterai. Alat ini bisa digunakan untuk memeriksa berbagai macam komponen listrik dalam banyak kondisi sehingga sangat dibutuhkan untuk memeriksa dan dan memperbaiki rangkaian listrik.
Fungsi Digital Multimeter
Fungsi ukur yang ada pada setiap multimeter terdiri dari beberapa macam tergantung dari tipe dan merk multimeter. Namun pada umumnya, setiap multimeter seperti produk dari GW Instek Indonesia memiliki 3 fungsi ukur yang utama yakni untuk mengukur arus, tegangan dan juga resistansi. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari digital multimeter.
1. Ampere Meter
Ampere meter merupakan salah satu fungsi dari digital multimeter untuk mengukur arus listrik yang umumnya terdiri dari 2 jenis ampere meter, yakni ampere meter DC dan juga ampere meter AC.
Baik pada digital multimeter atau analog, fungsi ampere meter yakni saklar selektor berguna sebagai batas ukur maksimum. Untuk itu, arus yang akan diukur harus diprediksikan di bawah batas ukur digital multimeter yang dipakai dengan tujuan untuk menghindari kerusakan pada digital multimeter.
2. Volt Meter
Volt meter adalah fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik. Sama seperti fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi voltmeter, saklar selektor yang ada pada digital multimeter atau analog berfungsi untuk batas ukur maksimum. Sehingga harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus di bawah nilai batas yang dipilih.
3. Ohm Meter
Ohm meter adalah salah satu fungsi multimeter yang berguna untuk mengetahui nilai resistansi pada sebuah resistor atau komponen elektronika yang mempunyai unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter, untuk digital multimeter, saklar selektor berfunsi sebagai batas ukur maksimum sebuah resistansi yang bisa dihitung dengan multimeter tersebut.
4. Hfe Meter
Hfe meter tidak selalu ada di dalam setiap multimeter. Ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi tersebut, umumnya analog multimeter yang memiliki fungsi ffe meter bisa digunakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan juga PNP.
5. Kapasitansi Meter
Kapasitansi meter adalah fungsi yang tidak selalu ada dalam digital multimeter atau analog multimeter. Untuk digital multimeter, fungsi kapasitansi meter yakni saklar selektor adalah untuk batas ukur maksimum.
6. Frekuensi Meter
Frekuensi meter umumnya hanya ada pada beberapa tipe digital multimeter tertentu. Fungsi dari frekuensi meter adalah untuk mengetahui frekuensi sebuah sinyal atau isyarat pada sebuah rangkaian elektronika.
Cara Mengukur Hambatan
Hubungkan multimeter pada rangkaian: Masukkan penyidik hitam ke dalam terminal pengukur tegangan dan hambatan. Terminal ini juga bisa digunakan untuk memeriksa dioda.
Putar kenop selektor: Untuk mengatur hambatan di mana kenop ditandai dengan huruf Yunani Omega, kepanjangan dari ohm yakni satuan ukuran hambatan.
Matikan daya ke dalam rangkaian: Copot resistor yang ingin diukur, jika dibiarkan resistor tetap dalam rangkaian, maka hasil pengukuran kurang akurat.
Sentuh penyidik pada masing masing ujung resisotr.
Baca angka yang ditampilan: perhatikan satuannya. Pengukuran 10 bisa menandakan 10 ohm, 10 kilo ohm atau 10 mega ohm.
Cara Mengukur Tegangan
Hubungkan multimeter pada rangkaian: Masukkan penyidik hitam pada terminal umum dan penyidik merah pada terminal pengukur tegangan dan hambatan.
Atur multimeter: Atur multimeter pada tegangan yang sedang diukur. Anda bisa mengukur tegangan DC yakni arus searah atau tegangan AC yakni arus bolak balik. Apabila multimeter yang anda punya memiliki tegangan otomatis, maka anda tidak perlu memilih tegangan yang sedang diukur.
Ukur tegangan AC: Dengan menempatkan penyidik pada komponen dan tidak perlu memperhatikan polaritasnya.
Perhatikan polaritas: Jika anda mengukur tegangan DC atau milivolt. Tempatkan penyidik hitam pada kutub negatif komponen dan juga penyidik merah pada kutub positif.
Baca angka yang ditampilkan.
Mengukur Arus
Pilih terminal: Pilih baik terminal pengukur 10 ampere atau pengukur 300 miliampere [mA]. Jika anda tidak yakin dengan arusnya, maka mulai dengan terminal 10 ampere hingga anda yakin arusnya memang kurang dari 300 miliampere.
Atur multimeter: Atur multimeter untuk mengukur arus yang ditandai dengan huruf A.
Matikan daya dalam rangkaian.
Putuskan rangkain: Untuk mengukur arus, anda harus menyambungkan multimeter dengan rangkaian seri. Tempatkan penyidik pada setiap ujung bagian dan perhatikan polaritasnya.